Semakin lama tantangan untuk menjadi seorang muslim yang
cerdas/intelek semakin tinggi. Zaman kian berkembang dengan sangat
dinamis, ia bergerak seiring dengan pergerakan waktu yang takkan pernah
menoleh kebelakang walau hanya sedetik pun.
Mereka yang terlena jelas akan tergilas. Tergilas oleh waktu dan tentu saja tertindas oleh kebodohan.
Bukan bermaksud menggurui, tapi kenyataannya memang demikian, kan? Di
era globalisasi yang semakin kompleks ini, begitu banyak umat muslim
yang tertinggal. Apa karena kita bodoh? oh tentu saja tidak.
Kuntum khairu ummatin, begitulah salah satu pesan dalam ayat
Al’quran. Kita adalah umat terbaik. Tapi apa yang bisa kita banggakan
dengan label “terbaik” yang Tuhan berikan itu?
Kita telah terlena.
Coba tengok sejenak, duduklah dan bertafakur, tanyakan pada diri kita
masing-masing, “sistem apa di dunia yang di kuasai umat Islam?
Politik? Ekonomi? Teknologi? Budaya?
Oh, tidak. Ini sebuah kenyataan pahit. Segala macam lini kehidupan
berada di tangan BARAT. Hidup kita berada dalam cengkraman maut
liberalisme, kapitalisme, pluralisme, dan isme-isme yang lain.
Umat Islam bahkan telah terpecah.
Meski ada riwayat yang menegaskan bahwa munculnya berbagai golongan
dalam Islam adalah sebuah rahmat. Ya, saya pun memahami hal itu.
Tapi rahmat macam apa yang akan kita dapatkan jika satu kelompok
begitu mudahnya mengkafirkan kelompok lain, merasa dirinya paling benar,
dan hanya menjadikan agama sebagai wadah untuk mengintimidasi kelompok
lain?
Kita telah menjadikan agama sebagai senjata untuk menyerang sesama.
Membawa-bawa Tuhan dalam ruang publik, memamerkannya seolah kebenaran
yang ia yakini adalah kebenaran Tuhan yang sifatnya absolut. Ihh miris!!
Lalu apa yang bisa kita banggakan saat ini, sebagai umat Muslim?
Akidah mungkin bisa dipermainkan oleh segelintir orang yang memang
telah terlahir untuk merusak akidah orang. Tapi ingatlah kawan, itulah
alasan kenapa Tuhan memberikan akal bagi kita.
https://www.katakatamutiaralogs.com/menjadi-muslim-cerdas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar